ScoutIDN: Latihan Sepakbola SDN 1 Jaten


Seorang bocah mengamati rekan-rekan dari atas gawang.

"Melalui rubrik ScoutIDN ini, AbSense akan  menyajikan kumpulan foto bocah-bocah Indonesia yang bermain bola di  lapangan, jalanan, hingga di sepetak lahan sempit. Jadi, salah jika  sepakbola Indonesia hanya identik dengan timnas, atau kompetisi skala  nasional. Masih ada ribuan bocah yang menggandrungi sepakbola, entah  sekedar mengisi waktu luang, bertanding mewakili wilayah, sekolah, SSB, atau tim junior, hingga bercita-cita menjadi pemain profesional. Sepakbola bukan hanya  milik kalangan tertentu, apalagi untuk kepentingan politik, sepakbola  milik seluruh rakyat Indonesia."

Lokasi : Lapangan Jaten.
Deskripsi : Foto diambil Jumat sore pada tanggal 28 Januari 2010. Para siswa SDN 1 Jaten sejak sekitar pukul 15.00 mengikuti latihan sepakbola di bawah instruksi guru olahraga. Dalam satu lapangan digelar dua pertandingan yang kesemuanya diperkuat siswa-siswa SD tersebut.

Sebelum kick-off, baju salah satu tim ditanggalkan, menurut instruksi guru mereka.
Baju dilempar ke pinggir lapangan. Bukan ke dalam gawang lho...
Salah seorang pemain tim "tanpa baju" menggiring bola.
Giringan "Luis Figo" (7). Pada pertandingan ini pemain yang berseragam Portugal ini bermain cukup cemerlang.
Baju Timnas Indonesia di pinggir lapangan. Sebagian besar pemain memakai baju olahraga sekolah bersangkutan.
Bola keluar lapangan.
Mengontrol bola.
Guru memberi instruksi kepada para pemain cara melakukan throw-in (lemparan ke dalam) yang benar.
Seorang bocah menubruk rekannya sebagai wujud selebrasi atas terciptanya gol ketiga ke gawang tim "tanpa baju".
Setelah sekitar tiga gol bersarang ke gawang tim "tanpa baju", guru menginstruksikan pertukaran pemain, terutama kipernya. Sejak pergantian inilah, pertandingan lebih berimbang dan tim "tanpa baju" mampu mencetak gol pertamanya.
Sambil berjalan, seorang bocah memperhatikan jalannya pertandingan.

Ada-ada saja yang dilakukan bocah berbaju biru. Tidak menonton rekan-rekannya bermain, namun justru bergantungan di tiang gawang.
Amati dua bocah di bagian kanan, keduanya sedang terlibat perseteruan. Bocah berbaju garis-garis menanyai bocah yang duduk apakah ia sebelumnya "menantangnya". "Kowe mau nantang aku tho?", tanya bocah yang berdiri, tanpa direspon rekannya yang duduk tersebut. Jadi teringat, sewaktu masih sekolah, masalah kecil saja bisa menjadi masalah yang runyam. Tentunya, opsi utama untuk menyelesaikannya yakni dengan "mengandalkan koneksi", alias mengancam mengadukan kepada pihak yang lebih menangan atau punya kuasa. :)

Faktor pengendalian emosi memang menjadi problematika tersendiri, terutama bagi seseorang yang masih cukup muda. Padahal, tidak jauh dari situlah saya berdiri, namun kondisi tetap memanas.  Mungkin ini salah satu potensi masalah bagi penanganan pesepakbola usia dini.

Lebih lanjut mengenai berita sepakbola usia dini. Cek ini..


Comments